Rabu, 26 Maret 2014

CSS (Cascading Style Sheets)

CSS atau "Cascading Style Sheets" yaitu cara untuk memisahkan isi dengan layout dala halaman-halaman web yang dibuat.CSS memperkenalkan template yang berupa style untuk membuat dan mempermudah penulisan dari halaman-halaman yang dirancang.Hal ini sangat penting karena halaman yang menggunakan CSS dapat dibaca secara bolak balik dan isinya dapat dilihat oleh pengunjung manapun. CSS mampu menciptakan halaman yang tampak sama pada resolusi layar dari pengunjung yang berbeda tanpa memerlukan suatu tabel. Dengan CSS, Anda akan lebih mudah melakukan setting tampilan keseluruhan web hanya dengan menggantikan atribut-atribut atau perintah dalam style CSS dengan atribut yang diinginkan tanpa harus mengubah satu per satu atribut tiap elemen yang ada dalam situs yang dibuat. Saat ini CSS merupakan style yang banyak digunakan karena berbagai kemudahan dan kelengkapan atribut yang dimilikinya. Penggunaan CSS dalam web akan lebih efisien karena CSS dapat digunakan untuk penggunaan secara berulang pada tag-tag tertentu sehingga tidak usah mengetikkan ulang seluruh perintah pemformatan seperti halnya HTML klasik. CSS akan lebih mudah dipelajari jika telah mengetahui struktur pembuatan dokumen web dengan bahasa HTML.

CARA KERJA CSS

Cara kerja CSS sangatlah mudah, karena CSS hanya membutuhkan style sebagai penentu dari font, warna, dan formatan-formatan lain untuk memformat atribut sebuah halaman web yang kita buat. Tiap style memiliki dua buah elemen dasar, yaitu “selector” dan ”declaration”. Sebuah “selector” biasanya adalah tag HTML, sementara “declaration” adalah satu atau beberapa perintah atau nilai dari CSS yagn menunjukan tipe bentuk yang diaplikasikan pada selector. Declaration ini biasanya ditandai dengan kurung kurawal {}. Perintah atau nilai CSS yang berbeda dipisahkan satu dengan yang lain dengan menggunakan titik-koma (;).


Di sini terlihat bahwa :


Selector-selector dan style dalam CSS akan dimasukkan dalam sebuah tempat yang sama dalam isi dokumen HTML atau dibuat di luardokumen HTML yang nantinya akan dipanggil untuk menentukan isi tampilan dokumen HTML. Anda hanya menunjuk pada selector-selector dimana akan mengaktifkan sebuah style yang anda inginkan.
Hal paling umum dalam memasukkan kode style sheet dengan menggunakan tag <style>, tag <style> ini selalu tampil dalam bagian <head> dan sebelum </head> dari dokumen anda. Perhatikan garis besarnya seperti berikut:


  Untuk menentukan font dan warna-warna tiap kali anda memulai sebuah cell table, anda dapat menentukan sebuah style dan kemudian anda tinggal menunjuk ke style dalam cell table anda. Bandingkan contoh dari sebuah tabel berikut yang dibuat menggunakan HTML sederhana :


Tampilan dalam browser akan terlihat seperti gambar di bawah ini :


Bandingkan jika dokumen tersebut dibuat dengan menggunakan CSS.


Dengan menggunakan CSS, dokumen yang dibuat menggunakan HTML murni akan dapat lebih mengefisiensikan waktu yang dibutuhkan. Bayangkan jika anda membuat sebuah situs yang kompleks dengan banyak atribut untuk tiap halaman dalam situs anda. Tentunya anda harus menentukan tiap atribut untuk tiap halaman tersebut satu per satu. Bagaimana jika terdapat seratus halaman dalam situs tersebut? Bayangkan berapa banyak awktu anda habiskan hanya untuk memformat tiap halaman jika terdapat kesalahan dalam halaman-halaman tersebut? Namun masalah tersebut dapat lebih diminimalisasi menggunakan CSS karena anda hanya akan membuat sebuah style yang akan memformat keseluruhan halaman dalam situs yang dibuat dan kita cukup menentukan selector dalam style yang akan digunakan dalam halaman tersebut.

KEUNTUNGAN CSS

Sementara CSS memungkinkan anda untuk memisahkan layout dari isi dokumen, CSS memungkinkan anda untuk menentukan layout yang lebih ampuh dibandingkan dengan HTML.
Dengan CSS, anda dapat:

1. Menentukan tampilan dari halaman-halaman web sebuah tempat tanpa mengulangnya kembali melalui script HTML anda. Ini akan lebih efisien dibandingkan menentukan warna dan font tiap kali anda memulai sebuah cell baru dalam sebuah tabel.

2. Dengan mudah mengubah tampilan dari halaman-halaman web walaupun setelah halaman tersebut dibuat. Setelah style ditentukan dalam sebuah tempat, anda dapat mengubah tampilan keseluruhan situs sekaligus tanpa harus mengganti tag-tag tertentu ketika mengubah salah satu tampilan dari elemen dalam halaman anda.

3. Menentukan ukuran font dan atribut yang sejenis dengan keakuratan yang sama dengan sebuah “word processor” dan tidak dibatasi hanya untuk tujuh ukuran font berbeda yang telah ditetapkan dalam HTML

4. Menentukan isi hingga ukuran piksel dari tiap halaman web dengan akurat.

5. Menentukan kembali keseluruhan tag-tag HTML. Sebagai contoh, anda dapat dengan mudah membuiat tebal tag menjadi berwarna merah menggunakan font yang spesial.

6. Menentukan style yang kita inginkan untuk sebuah link,seperti menyingkirkan garis bawah yang biasa terlihat dibawah link.

7. Menentukan layer-layer yang dapat diposisikan di atas layer-layer lainnya (kadang digunakan untuk menu-menu mejadi terlihat lebih menarik).

8. Halaman web anda akan di-load lebih cepat, karena tidak diisi dengan tag-tag yang mengatur tiap halaman akan disimpan dalam sebuah dokumen CSS yang hanya di-load sekali ketika pengunjung memasuki situs anda.

Namun CSS memiliki satu kekurangan, yaitu :

CSS hanya dapat ekerja dalam browser versi 4 atau lebih. Namun dewasa ini lebih dari 95% dari keseluruhan browser telah banyak yang mendukungnya. Jadi kekhawatiran tentang tidak dapat ditampilkannya situs yang kita buat dengan menggunakan CSS akan makin terkikis.  


Sumber : Buku "Desain web menggunakan HTML + CSS" , Penulis : SUGIRI, Amd.,S.Pd. , Penerbit ANDI Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar