Selasa, 18 Maret 2014

Partai Pilihanku ?

Bila ditanya soal apa pilihan partaimu? Dengan cepat aku akan menjawab, “Aku tak punya partai pilihan.” Bisa dibilang aku ini golongan putih atau golput. Karena aku tidak suka partai. Partai-partai di negara ini tidak ada yang patut untuk kupilih. Hanya awalnya saja berkata manis, mengobral janji, berkampanye ke sana ke mari sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas, menempeli stiker bendera dan atribut lainnya pada sembarang tempat membuat jalanan kotor, membuang banyak uang hanya untuk mempromosikan dirinya. Bila tidak terpilih ada beberapa yang menjadi GILA, dan apabila ada salah satu partai terpilih menjadi wakil rakyat, selalu berujung dengan korupsi. Bagaimana indonesia akan maju bila selalu terus menerus begini? Tapi yasudahlah kita rakyat kecil tidak bisa berbuat apa-apa, saat ini aku hanya berharap ada seseorang yang menjadi presiden untuk memimpin dan mengatur permasalahan yang ada di Indonesia. Masa bodoh, dia itu berasal dari partai apa aku tak peduli. Yang penting dia bisa mengatasi permasalahan di indonesia seperti memberi hukuman kepada koruptor yang sepantasnya dan tidak ada keringanan untuk mereka, menanggulangi bencana-bencana alam yang ada di indonesia dengan cepat, mendengarkan suara rakyat biasa, dan yang terpenting ialah membuat negara kita bangkit dan maju dari keterpurukan. Karena aku sangat mencintai NEGARA YANG BUSUK INI .

Sekarang yang jadi permasalahannya yaitu apa mungkin ada seseorang yang seperti itu?


Dari beberapa calon presiden pada tahun 2014 ini, aku lebih berharap kepada Bapak Jokowi untuk memimpin negara ini. Kenapa begitu? Karena saya yakin beliau bisa membuat perubahan yang banyak pada negara yang sangat kita cintai ini. Lihat saja kerja beliau saat mengatur kota asal saya yaitu SOLO. Saat ini kota tersebut bersih, tidak macet, rapih, dan teratur. Dan ibu kota negara kita yaitu JAKARTA pun sudah banyak penghijauan. Beliau ramah kepada rakyat, lebih banyak kerja dari pada omongannya. Aku berharap kepada beliau, bukan berarti partai pilihanku PDI Perjuangan. Sekali lagi aku memutuskan, aku tidak ada partai pilihan. Percuma tidak ada yang bisa diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar